Sabtu, 11 Agustus 2012 3 Comments

Program Studi Rekayasa Kehutanan SITH ITB : Apa bedanya dengan ilmu kehutanan di perguruan tinggi lain?


           Babak baru pengelolaan hutan Indonesia dan tropika tidak sekedar membutuhkan ilmu kehutanan, pengalaman sebelumnya membuktikan bahwa ilmu kehutanan saja tidak cukup untuk mengatasi tingginya permasalahan kehutanan terutama degradasi hutan Indonesia yang sangat tinggi mengakibatkan laju kehilangan hutan cukup besar.
            ITB sebagai perguruan tinggi milik bangsa, membuat sebuah babak baru untuk pengelolaan hutan Indonesia melalui pembukaan program studi REKAYASA KEHUTANAN (FORESTRY ENGINEERING) di bawah naungan Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH-ITB).
Apa keunggulan dan kekhasan prodi rekayasa kehutanan ini?
           Merupakan interdisiplin ilmu kehutanan (forestry science) dan teknik (engineering) yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bioproses serta biosistem. School of thought dan pendekatan pembelajaran yang mengutamakan pencarian solusi melalui pemahaman dan rekayasa bioproses dan biosistem, sehingga hutan-hutan tropika dapat dikelola dengan teknik-teknik yang benar dan berkelanjutan, ekosistem yang rusak/terdegradasi dapat segera dipulihkan dengan berbagai pendekatan rekayasa teknologi, bahkan merancang atau mengkontruksi hutan-hutan baru. Tingginya laju deforestasi dan degradasi hutan mengindikasikan dua hal yang sangat penting.Pertama, saat ini diperlukan pembangunan/konstruksi hutan secara luas (reforestation) untuk memulihkan sumber daya dan jasa lingkungan yang dihasilkan. Kedua, diperlukan penekanan pada low and non-extractive use of forests dengan memfokuskan pada pemanfaatan hasil hutan non-kayu maupun pemanfaatan jasa lingkungan.
             Prodi Rekayasa Kehutanan ITB dapat menjawab tantangan itu..Saat ini kehutanan Indonesia dan wilayah tropika lainnya membutuhkan "professional forest engineer" SITH ITB akan mencetak SDM tersebut melalui program sarjana Rekayasa Kehutanan (Baru dibuka tahun 2012 ini). Kegiatan akademik akan dilaksanakan di Kampus ITB Jatinangor dengan penambahan fasilitas-fasilitas baru yang memadai sesuai standar ITB.
            Apakah ini merupakan tantangan sekaligus saingan baru bagi Fakultas Kehutanan di Perguruan tinggi lain nya? (Khusus IPB dan UGM,yang katanya raja di bidang kehutanan) hehe...



Semoga ini memacu semangat kita para Rimbawan agar tetap semangat menjalani kuliah di Kampus Bulaksumur tercinta ini.. ^_^

Sumber info : www.itb.ac.id ; ichsansuwandi.blogspot.com

 
;